Minggu, 26 Januari 2014

Ini Peringkat Kemampuan Matematika Siswa di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Sumber : news.detik.com (Rabu, 04/12/2013 15:01 WIB) 

Program for International Student Assessment (PISA) di bawah Organization Economic Cooperation and Development (OECD) mengadakan survei tentang kemampuan siswa dan sistem pendidikan. 
PISA menggelar survei ini sejak tahun 2000 dan rutin melakukan survei tiap 3 tahun sekali. Terakhir, survei PISA tahun 2012 lalu yang baru dirilis awal pekan Desember 2013. Survei ini melibatkan responden 510 ribu pelajar berusia 15-16 tahun dari 65 negara dunia yang mewakili populasi 28 juta siswa berusia 15-16 tahun di dunia serta 80 persen ekonomi global. 

Ada 3 kemampuan siswa yang dinilai dalam survei ini, yakni kemampuan matematika, kemampuan membaca dan kemampuan ilmiah (sains) yang mencerminkan sistem pendidikan di negara masing-masing. Selain itu mereka juga ditanya motivasi dan kepercayaannya atas sekolah dan pendidikan yang mereka jalani.
Para siswa diuji dengan tes di atas kertas yang berlangsung 2 jam. Tes adalah campuran dari pertanyaan-pertanyaan terbuka dan pilihan ganda yang terorganisir dalam kelompok berdasarkan suatu bagian dari kehidupan nyata. 
Kepala sekolah siswa yang dijadikan sampel responden juga menjawab kuesioner untuk memberikan informasi tentang latar belakang siswa, sekolah dan pengalaman belajar dan tentang sistem sekolah yang lebih luas dan pembelajaran lingkungan.
Temuan menarik dari mayoritas negara yang disurvei, sejak PISA melakukan survei ini lebih dari 10 tahun lalu, kemampuan matematika siswa tidak meningkat. Sekitar 60% dari 65 negara yang berpartisipasi dari survei sebelumnya menunjukkan kemampuan matematika siswa dalam tingkat yang sama atau lebih buruk dari survei 2012 ini. Sedikitnya sepertiga dari semua responden ini bahkan memiliki kemampuan terendah dari matematika.
Dari survei itu berikut 5 negara teratas dan 5 negara terbawah dalam kemampuan matematika siswa seperti dikutip dari CNN yang dipublikasikan Selasa (3/12/2013). Di mana peringkat Indonesia?

1. Shanghai
Kota di China berpenduduk 23 juta orang ini menduduki peringkat pertama dalam survei PISA 2012. Kemampuan siswa-siswa di Shanghai ini di atas rata-rata untuk anak berusia 15 tahun di bidang matematika, sains dan membaca. Shanghai juga menduduki peringkat yang sama untuk survei PISA 2009.
Shanghai memperoleh nilai 630 dalam bidang matematika, 570 dalam bidang membaca dan 580 dalam bidang sains. Kemampuan siswa di Shanghai ini bahkan di atas siswa-siswa seperti AS, Jerman dan Inggris.
Menurut Deputi Direktur Pendidikan OECD, Andreas Schleicher, para siswa di Shanghai memiliki keinginan dan kepercayaan kuat untuk mencapai keinginan mereka.
"Di China dan Shanghai, Anda akan mendengar 9 dari 10 siswa mengatakan, 'Itu tergantung saya. Jika saya tak menanamkan usaha keras, guru saya akan membantu saya sukses'" kata Schleicher kepada CNN.

2. Singapura
Singapura menduduki peringkat kedua kemampuan siswa dalam bidang matematika (573), setelah Shanghai dan peringkat ketiga dalam kemampuan membaca (542) dan sains (541).  

3. Hong Kong
Kota pelabuhan dan perdagangan Hong Kong berada di peringkat ketiga untuk kemampuan siswa di bidang matematika dengan skor 561, dan peringkat kedua dalam kemampuan membaca dan sains dengan skor 545 dan 555.

4. Taiwan
Siswa-siswa Taiwan menduduki peringkat keempat dalam kemampuan matematika dengan skor 560, urutan ke 7 dalam kemampuan membaca dengan skor 523, dan urutan ke-13 dalam kemampuan sains dengan skor 523

5. Korea Selatan
Siswa Korsel ini menduduki peringkat ke-5 dalam kemampuan matematika dengan skor 554, peringkat keempat dalam kemampuan membaca dan sains dengan skor 536 dan 538. Siswa di Korsel ini didapati jarang terlambat atau membolos ke sekolah.

6. Yordania
Yordania menduduki peringkat ke-61 dari 65 negara di dunia dalam kemampuan siswa di bidang matematika dengan skor 386, dan kemampuan membaca 399 dan kemampuan sains 409.

7. Kolombia
Kolombia menempati peringkat ke-62 atau keempat dari bawah dari 65 negara terkait kemampuan matematika siswa dengan skor 376. Dalam bidang matematika, 1 dari 4 siswa memiliki tingkat kemampuan yang 'dianggap perlu untuk berpartisipasi secara penuh dalam masyarakat modern' menurut OECD. 
Sedangkan kemampuan membaca mendapatkan skor 403 dan kemampuan sains 399.

8. Qatar
Meski menjadi negara penghasil minyak, ternyata kemampuan matematika siswa di negara ini menduduki peringkat 63 dari 65 negara alias ketiga terbawah dengan skor, 376. Kemampuan membaca mendapat skor 388 dan kemampuan sains 384. Dalam kemampuan matematika, Qatar termasuk dari sedikit negara di mana para siswi memiliki kemampuan lebih tinggi dibanding siswa.

9. Indonesia
Kemampuan matematika siswa-siswi di Indonesia menduduki peringkat 64 dari 65 negara alias kedua dari bawah dengan skor 375. Kurang dari 1 persen siswa Indonesia yang memiliki kemampuan bagus di bidang matematika. 
Di bidang kemampuan membaca, Indonesia mendapatkan skor 396 dan di bidang kemampuan sains mendapatkan skor 382. 
Namun demikian siswa-siswi di Indonesia memiliki persentase tertinggi ketika PISA-OECD juga bertanya kepada mereka tentang 'bersahabat di sekolah' dan 'merasa bahagia di sekolah'. Para siswa diminta memilih dari 'setuju', 'sangat setuju', 'tidak setuju' dan 'sangat tidak setuju'. 
Sekitar 96% siswa Indonesia menyatakan 'sangat setuju' untuk 'bersahabat di sekolah' dan 'merasa bahagia' di sekolah. Hal ini menobatkan Indonesia sebagai negara dengan siswa-siswi paling berbahagia di sekolah

10. Peru
Peru mendapatkan peringkat bontot dari 65 negara atas kemampuan matematika siswa dengan skor 368. Kemampuan membaca siswa Peru mendapatkan skor 384 dan kemampuan sains mendapatkan skor 373.  
Namun persentase siswa yang bahagia di sekolah negara Peru tidak beda jauh dengan Indonesia, yakni 94 persen yang sangat setuju untuk pertanyaan 'bahagia di sekolah'.

#IMC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar